Alat Bantu Perancangan Sistem Part 3

     Normalisasi      

              Ini adalah alat bantu perancangan sistem yang terakhir yaitu Normalisasi.  Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukturkan/ memecah/ mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan, pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan (anomallies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan inefisiensi pengolahan (sutanta, 2004).

              Berikut merupakan relasi optimal yang akan dihasilkan dalam proses normalisasi.
a. Memiliki struktur record yang konsisten secara logik.
b. Memiliki struktur record yang mudah dimengerti.
c. Memiliki struktur record yang sederhana dalam pemeliharaan.
d. Memiliki struktur record yang mudah untuk ditampilkan kembali untuk memenuhi kebutuhan   pemakai.
e. Meminimalisasi untuk memenuhi data guna meningkatkan kinerja sistem.

       Umumnya, rancangan relasi dalam basis data telah optimal jika memenuhi kriteria bentuk 3NF. Level normalisasi ditentukan berdasarkan kriteria bentuk normal, bukan banyaknya langkah menstrukturkan/ dekomposisi/ pemecahan sebuah relasi.
      
        Teori normalisasi dibangun menurut konsep level normalisasi. Level normalisasi atau sering disebut sebagai bentuk normal suatu relasi dijelaskan berdasarkan kriteria tertentu pada bentuk normal. Berikut adalah bentuk-bentuk normalisasi dimulai dari bentuk tidak normal (Sutanta, 2004).

1. Relasi bentuk tidak normal (Un Normalized Form/ UNF).
     Relasi-relasi yang dirancang tanpa mengindahkan batasan dalam definisi basis data dan karakteristik RDBM akan menghasilkan  relasi UNF.
  Berikut diberikan kriteria relasi UNF.
a). Jika relasi mempunyai bentuk non flat file(terjadi akibat data disimpan sesuai dengan kedatangannya, sehingga tidak memiliki struktur yang sama, terjadi duplikasi atau tidak lengkap).
b). Jika relasi memuat set attribut berulang (non single value)
c). Jika relasi memuat  atribut non atomic value.
 
2.  Relasi bentuk normal pertama (First Norm Form/1NF)
      Berikut diberikan kriteria dalam 1NF.
a). Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai atomik (atomic value).
b). Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai tunggal (single value).
c). Jika relasi tidak memuat set atribut berulang.
d). Jika semua record mempunyai sejumlah atribut yang sama.

3. Relasi bentuk normal kedua (Second Norm Form/ 2NF).
     Berikut diberikan kriteria relasi 2NF.
a). Jika memenuhi kriteria 1NF.
b). Jika semua atribut non kunci FD ada pada atribut kunci  (Primary Key/ PK).

4. Relasi bentuk normal ketiga(Third Norm Form/3NF). 
      Berikut diberikan kriteria relasi 3NF.
a). Jika memenuhi kriteria 2NF.
b). Jika semua atribut non kunci tidak TDF (Nontransitive dependency) terhadap PK.

5. Relasi bentuk normal Boyce-Code
   Berikut diberikan kriteria  relasi BCNF.
a). Jika memenuhi kriteria 3NF.
b). jika semua atribut penentu (determinan) merupakan CK.

6. Relasi bentuk normal keempat (Forth Norm Form/4NF).
   Berikut diberikan kriteria relasi 4NF.
a). Jika memenuhi kriteria BCNF.
b). Jika semua atribut didalamnya tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai. Atau dengan kalimat lain, bahwa semua atribut yang mengalami ketergantungan pada banyak nilai adalah bergantung secara fungsional (functional dependency).

7. Relasi bentuk normal kelima (Fifth Norm Form/5NF).
     Suatu relasi disebut sebagai 5NF, jika kerelasian antar data dalam relasi tersebut tidak dapat direkonstruksikan dari struktur relasi yang membuat atribut yang lebih sedikit.

8. Relasi bentuk normal kunci domain (DKNF).
    Suatu relasi disebut sebagai DKNF, jika setiap batasan dapat disimpulkan secara sederhana dengan mengetahui sekumpulan nama atribut dan domainya selama menggunakan sekumpulan atribut pada kuncinya. Bentuk DKNF bersifat sangat spesifik artinya tidak semua relasi dapat mencapai level ini.


 

Komentar

Postingan Populer